Weekly Perspective 27 May 2019
|
|
Volatilitas harga minyak di tengah meroketnya persediaan minyak AS dan kisruh Timur Tengah |
Global Macro Economy Indeks harga minyak Brent membukukan kinerja -4,87% dalam seminggu terakhir, meninggalkan level $72 per barel. Data mingguan Energy Information Administration (EIA) menunjukkan kenaikan persediaan minyak komersial Amerika Serikat sebanyak 4,7 juta barel ke level 476,8 juta barel. Ditambah lagi, produksi minyak AS mencapai 12,2 juta barel per hari – level tertinggi dalam dua tahun. Isu perang dagang melesukan outlook pertumbuhan ekonomi dan permintaan minyak. Kondisi ini berkebalikan dengan upaya OPEC yang berencana untuk memperpanjang pemangkasan yang rencananya akan berakhir di bulan Juni 2019. ketegangan masih terjadi di Timur Tengah dimana tanker minyak Arab Saudi disabotase dan hubungan Iran-AS yang kian memanas akibat dari sanksi kegiatan nuklirnya. |
Modi memenangkan Pemilu, siap memimpin India untuk kedua kalinya |
Petahana (incumbent) Narendra Modi dalam partai nasionalis Hindu-nya Bharatiya Janata Party (BJP) memenangkan pemilu dengan pencapaian yang luar biasa. Dari data resmi yang dirilis oleh Komisi Pemilihan Umum, partai BJP memenangkan 324 dari 542 kursi, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan 282 kursi yang dimenangkan tahun 2014. Partai (Partai Kongres) yang dipimpin Rahul Gandhi berhasil meraih 111 kursi. Modi berhasil memenangkan hati rakyat India dengan meningkatkan “ketahanan nasional” dalam janji kampanye nya, meliputi posisi negara tersebut dengan negara Pakistan dan Tiongkok. Pasar berekspektasi bahwa hubungan strategis India dan AS mungkin sekali akan bertambah kuat. |
KPU resmi tetapkan Jokowi-Ma’ruf Amin memenangkan Pemilu Presiden 2019 |
Domestic Macro Economy Komisi Pemilihan Umum (KPU) resmi merampungkan proses rekapitulasi suara nasional pada Selasa (21 Mei 2019) untuk menetapkan hasis pemilihan Presiden, serta legislatif DPR dan DPD untuk 34 provinsi. Dalam hasil yang dibacakan, diputuskan bahwa pasangan Joko Widodo dan Ma’ruf Amin memenangkan pemilu dengan total suara 55,5%. Sementara itu, tiga partai Dengan suara terbanyak adalah: PDI-P (19,33%); Gerindra (12,57%); dan Golkar (12,31%). Merespon hasil tersebut, tim hukum Prabowo-Sandi melayangkan gugatan sengketa kepada Mahkamah Konstitusi Jumat (24 Mei 2019) minggu lalu. Mereka keberatan terhadap hasil pemilu Presiden, di saat yang sama menerima hasil pemilu legislatif.
|
Jelang lebaran, emiten BUMN kucurkan dividen |
Musim pembagian dividen (dividend season) belum sepenuhnya usai. Negara, melalui Kementrian BUMN, masih panen dividen dari pembagian keuntungan sejumlah emiten BUMN. Sejak awal bulan ini, setidaknya ada tujuh emiten BUMN yang mengumumkan pembagian dividen untuk tahun buku 2018. Total dividen yang akan diterima Negara dari ketujuh emiten tersebut setidaknya akan mencapai Rp 28,67 triliun. Apakah dampak dari dividend season secara keseluruhan bagi Rupiah? Secara historis, pembagian dividen akan berdampak pada pelemahan Rupiah. Hal ini disebabkan oleh adanya repatriasi dari dividen ke negara asal investor.
|
IHSG di level 6.057 |
Equity Market Pada minggu lalu IHSG rebound +3,96% WoW ke level 6.057. Asing tercatat melakukan penjualan bersih sebesar Rp 1,5triliun. Semua sektor mengalami penguatan. Penguatan terbesar dialami oleh sektor Aneka Industri (+6,55%); Infrastruktur (+5,93%); dan Keuangan (+5,16%). BBCA (+8,30%); BMRI (+8,83%); dan TLKM (+6,84%) menjadi leaders, sementara FIRE (-22,9%); MIKA (-8,6%); dan MAYA (-3,5%) menjadi laggards pada perdagangan minggu lalu. |
Yield SUN 10 tahun mengalami penurunan 13bps ke 7,92% |
Bonds Market SUN 10 tahun mengalami penurunan yield sebesar 13bps ke 7,92% pada minggu lalu. Yield Indo USD 9 tahun juga turun 4bps ke level 3,78%, seiring dengan penurunan US Treasury 10 tahun sebesar 7bps ke 2,32%. Asing mencatatkan outflow Rp4,7 triliun pada pasar obligasi minggu lalu, hal ini membawa kepemilikan asing ke level 38,2%. BINDO mencatatkan penguatan +0,52% WoW. |
Sumber: Bloomberg, Principal-ID |