Monthly Market Summary May 2024


“Pada Mei 2024, inflasi Indonesia turun menjadi 2.8% YoY dari 3.0% di April, dengan inflasi bulanan turun sebesar -0.03%, meski inflasi inti naik menjadi 1.9% karena harga emas yang lebih tinggi. PMI manufaktur melambat dari 52.9 ke 52.1 namun tetap ekspansif. Surplus neraca perdagangan turun dari USD 4,5 miliar menjadi USD 3,6 miliar karena penurunan ekspor lebih tajam dibanding impor. Bank Indonesia mempertahankan suku bunga di 6.25% untuk menjaga stabilitas Rupiah, dan surplus fiskal meningkat menjadi Rp76 triliun karena penerimaan pajak. Harga obligasi Rupiah naik dengan imbal hasil obligasi 10 tahun turun ke 6.9%, sedangkan obligasi USD juga naik dengan imbal hasil 10 tahun turun ke 5.26%. Valuasi obligasi IDR tetap menarik, namun obligasi USD kurang menarik karena sovereign risk premium di bawah rata-rata historis. IHSG dan MSCI Indonesia turun masing-masing 3.6% dan 7.4% karena aksi jual asing dan likuiditas terserap oleh kenaikan suku bunga BI. Sektor keuangan turun, sementara saham komoditas dan consumer goods naik. Simak selengkapnya dalam Monthly Market Summary May 2024 dari Principal Indonesia.”